walau puas sudah aku tepis...puas sudah aku tangkis
seakan cemburu akan ketenangan dan kebahagiaan yang ku kecapi
ia kembali mengusutkan kelancaran dan keharmonian fikiran
sungguh kenangan itu mencacatkan catatan diariku
ingin sekali aku padamkan semuanya
ibarat pemadam yang membersihkan karbon pensel
ibarat liquid yang menghilangkan dakwat pen
andai saja ingatan ini semudah itu untuk dihilangkan
namun ia mustahil bahkan aku tidak mampu
andai saja masa itu boleh diputar kembali
ada ketikanya aku ingin memilih untuk tidak mengenali dirimu
kerana sakit yang kurasa ini membunuh kegembiraan yang pernah ada
bukan aku tidak hargai...bukan aku kecewa...
tapi aku khuatir membawa kebencian
aku seakan patung boneka di hadapanmu tanpa hati dan perasaan
apa salahnya andai kau lepaskan aku pergi
mungkin sakit yang kurasakan...mungkin kecewa yang kutanggung
sekurangnya aku tidak membenci
sungguh aku menyesal mengungkap rahsia hati itu
ingin saja kuputarkan masa dan delete memori itu
andai saja aku bisa....pasti!!
akan kubuang detik memalukan itu
kenapa begitu mudah aku perbodohkan diri di hadapanmu
seolah seorang wanita yang begitu rendah martabatnya
bagai seorang wanita yang hilang rasa malunya
umpama seorang wanita yang diinjak maruahnya
kerana aku bukan aku yang begini
aku yang menginjak dewasa dalam mempertahankan prinsip diri
siapa sangka merendahkan martabat diri sendiri
sungguh syaitan itu bertepuk tangan
melihat seorang lagi anak adam tewas dengan nafsu
bersoraklah syaitan melihat seorang insan tewas dengan perasaan
pergi...! tolong lepaskan aku agar aku bisa bernafas
dalam kemelut dan gelodak jiwa yang menyesakkan ini
aku tewas...aku mengaku aku tewas
bukan tewas dengan rasa kasih, sayang dan cinta
tapi tewas dengan rasa ketidakpercayaan yang menguasai
tewas dengan jarak dan awkward yang terbina
aku kecewa....sangat kecewa kerana aku hilang senda gurau itu
aku hilang perhatian itu dan kini aku turut kehilangan bicara
No comments:
Post a Comment